FORUM KOMUNITAS BLOGGER INDONESIA

Rindu Pelangi....

ketika membuka mata, benderang mengantarkan pada sosok sang mentari.
indah, meski kehilangan pelangi, kehilangan 1 warnanya saja, seperti kehilangan semuanya.
bukan...!!!! bukan hilang....
hanya berganti kostum untuk memperindah dunia dititian bola mata.
tetap takjub dengan kilauan mentari yang menghapus petang dan berdamai dengan rembulan...


sayup-sayup membesar haluan bola mata,
namun berusaha menikmati dan beradaptasi dengan keindahan yang lain.

rindu pelangi....
biar rindu tetap menikmati mentari....
dan rembulan
yang saling sapa menatap senyuman awan memutih sejuk
melenakan hati, coba berdamai pada rasa
Tuhan, pertemukanlah kembali dengan MEJIKUHIBINIU...
Agar kami kembali menari...
dalam syukur, menyulam asa dan bawa tawa keistana bahagia dg rahmatMu

Tuhan belum pandai rasa syukur ini membuncah atas pelangiMu
atas mentariMu
dan atas RembulanMu.

Belum berdiameter penuh rasa sabar yang terlukis malu-malu.
pada bayangan
kenyataan
dan harumnya perjuangan yang menjadikan hidup itu kehidupan

saat ini rindu pelangi
tak aka lekang dimakan waktu..
dan bumi berputar atas seruaMu...
melagukan irama syahdu yang tetap ditunggu
hingga akhir waktu....
Thanks Rabb

  


Hati menemukan bilik rindunya
Lewat kekuatan sisa-sisa tangisan cinta, kaki melangkah ingin mencuri secarik damai yang ntah berwindu yang lalu memudar, tak memantul pelangi.
Diam, ku hirup dalam-dalam hingga kesumsum tulang rinduku.
Bak terpesona dengan keagungan melati.

Kembali kupaksakan rinduku agar tetap menemui singgahsananya.
Agar ia beradu haru ketika kening ini menyentuh kain pusaka yang bernama sajadah cinta itu.
Sebuah bangunan serba putih menjadi saksi, saat rinduku teruraikan satu per satu warnanya.
Seperti anak kecil yang kegirangan dibelikan mainan
Dan sekuat penantian cinta yang membara merah saga.

Terduduk, tersunggkur ....
Penuh kaca-kaca dari sinfoni kerinduan pada sang Ilahi.
Tulisan kaligrafi didinding-dinding putih bagai ikut bertasbih menafsirkan gelak rindu

Rabb ku, jatuh bangun aku menuju istanaMu nan megah
Sempat ragu, namun kupaksa agar bertemu dan aku tak tertipu.
Dipintu asa ingin kupasang lampion-lampion cinta.
Agar bisa kembali bersama pelangi, memuai kerinduan yang syahdu
Hanya bersama Mu, berama Mu.

Diistana megah kualirkan doa penuh kata,
Bersujud menikmati degupan jantung yang terasa dekat dan kuat.
Bertakbir khusyu dibelaian kasihMu.
Aku tak ingin berpisah, istana megah ini membuat haru biru menafsir arti buncahan rindu.

Akhirnya, kumenemukanMu
Di tahta elegan yang serba suci, untuk membidik ilmu kasihMu.

Dengan Hatiku....

Sudah lama tidak menulis diblog ini, sedikit kerinduan menggrogoti imajinasiku....


Tidak ada yang spesial untuk ditulis kali ini, hanya tentang seorang sahabat yang spesial dan slalu melekat di hati tiap kali namanya ku sebut. Kemarin tepat tanggal 14-11-11 ia mengakhiri masa lajangnya. Teringat impian setahunan yang lalu untuk bisa menghadiri acara sakral itu, namun takdirlah yang akhirnya berbicara dan Tuhanlah yang menentukan terbaik dari setiap mimpi-mimpi kita. Termasuk tangga itu, aku tak berada di sampingnya, sedikit kesedihan seketika menghampiri. Terpikirkan sesuatu yang akan berubah dan dirubah. sesuatu yang tidak akan seperti kemaren atau dahulu. Tapi disisi lainnya akupun bahaya sudah berhenti pencariannya pada sebuah titik nadir bernama "pernikahan". Sudah kubayangkan senyumnya mengembang ketika berdiri tegap dipilar pelaminan yang penuh bunga-bunga dan kain warna-warni serta bahagianya menggandeng seorang laki-laki yang telah hahal untuknya.

Teman, sahabat dan juga saudaraku, aku turut bahagia, meski aku tak bisa hadir disana, aku yakin hatiku tetap disana. Apa yang kita cita-cita kan itu tak selamanya baik dihadapanNya. Tuhan akan me-delete apa-apa yang tak baik untuk kita dan menggantikannya dengan keindahan-keindahan meskipun terkadag awalnya kita tak melihat keindahan itu. Yah.... Rasa syukurlah yang dapat melengkapi keindahan itu, apapun itu ketika kita menerimanya maka nikmat itu akan bertambah-tambah.

Sedikit memori yang dulu ternah kita goreskan dengan tinta warna-warni akan menjadi sejarah, yang berubah hanya statusmu bukan siapa dirimu. Aku bersyukur pernah dipertemukan dengan kalian teman-teman yang baik hati dan penggembira untukku. Ntah kapan lagi bertemu, akupun tak tahu. Semoga Alloh menyiapkan sebuah masa yang indah untuk kita.

Apapun yang telah terlukis tidak akan pernah bisa dihapus, andai dihaps juga akan meninggalkan noda, maka aku kan menyimpannya di musium hatiku. Tak banyak yang bisa aku lakukan untuk membahagiakan kalian semua. Tapi aku akan terus berusaha berteman dengan hati. Meski suatu saat nanti aku dilupakan aku akan berusaha mengingat kalian.

Tak berlaku bagiku mantan teman, apapun itu aku akan berusaha menerimanya, yang aku ingin katakan selamat berbahagia teman, dengan laki-laki pilihanmu, yang emoga bisa menjadi imam yang baik untukmu.

Bersamamu aku paham indahnya ketulusan, kasih sayang dan indahnya persaudaraan. Meski kita sama-sama tidak sempurna. aku bahagia bersaudara dengan sederhana dan karena ingin mengharap RidhoNya. Aku tak pernah tau apa itu ketulusan sampai ku temukan titik akhir disebagian perjalanan hidupku.

Tuhan bila aku amat meyayanginya, jagalah rasa sayangku agar tetap dalam jalur yang di RidhoiMu Tuhanku.

Selamat menempuh hidup baru dengan penyempurnaan sebagian agamamu sahabat. uhibbukifillah ukhti....

23 September 2010 jam 15:03
tetaplah menjadi bintang dilangit kata-katamu
sebuah bintang yang berkilau cahayanya
yang tidak akan redup dengan kekerasan ego dan amarah sekalipun
agar merdu mendayu indah, meninabobokan hati yang kalud, gelisah dan penuh harapan.

bintang yang ingin dipetik oleh setiap insan....
bintang yang berahwana nan indah penuh kesejukan dijiwanya

beberapa bait kata-kata yang mengalun deras dengan pelapukan kabut jelaga

ingatlah !!! ini bukan mimpi atau dongeng sebelum tidur....
tapi ini adalah tutur kata sang bidadari yang bersembunyi dibelakang pelangi untuk menguraikan keindahan warnanya satu per satu
takkan lenkang dimakan waktu....
selalu indah disetiap masa
selalu membuat yang lain terpukau bila ia muncul menari indah dilangit yang biru

BINTANG dan PELANGI.....dua analog yang sama-sama indah
analog untuk manusia yang punya impian dan harapan....
manusia yang tahu benar makna air mata dan tawa....
pada bintang kuselipkan harapan agar bisa menjadi sepertinya, walau tinggi dan terlihat kecil
tiada satu manusiapun yang berkata bintang itu jelek....
semua mengakui dia indah, meski terkadang keindahan itu sedikit abstrak
karena terlalu jauh, kecil namun tampak karena langit tidak egois. mereka menjalankan titah Rabbnya
langit yang biru indah berani menjelaga hanya karena tidak rela menyembunyikan keindahan bintang....
namun adakah yg ingin menjadi seperti LANGIT???

mungkin ada, tapi mungkin juga pada ragu,,,,, karena manusia terkadang lupa untuk bercita-cita bisa selalu membagiakan orang lain.
walaupun semua dari rahmat sang Ilahi Rabbi....

langit pula tak merasa marah ketika kesejukan birunya, disaingi oleh kehadiran pelangi yg bewarna warni.
karena ia tahu ia akan indah dilihat mata bila bersama pelangi...

semuanya mengajarkan aku tentang kemahadasyatan cinta Allah...
dan mempelajari sedikit sendi-sendi analogi untuk kehidupan ini dari ciptaanNya.

Pelangi.....

pada pelangi kuceritakan harapan dan perjuanganku..
karena tak pernah kulupakan sebuah rangkaian kalimat
"jika kesedihan adalah hujan
dan kebahagiaan adalah matahari
maka aku membutuhkan keduanya untuk melihat PELANGI."
begitu sejuk mendengar kata-kat itu pertama kali....
bahwa untuk mendapatkan kebahagiaan yang sesungguhnya, bisa didapat bila kebahagiaan dan kesedihan berbaur menjadi satu...

tanpa matahari dan selanjutnya hujan,,,, belum tentu bakal ada pelangi yg indah itu
meskipun itu proses alam,,,
membuatku belajar, bahwa sesuatu yang indah itu bayarannya adalah usaha, perjuangan yang tak pernah mempedulikan apakah didalamnya
ADA AIR MATA ATAU TAWA...

aku tau menjalani proses terkadang taklah semudah membalikan telapak tangan...
dan tak semudah angin yang menggoyangkan dedaunan
atau gelombang yang berkejaran menampar pasir pantai

tapi aku tahu untuk menjadi PELANGI dan BINTANG itu butuh langit, matahari, hujan dan rembulan yang selalu bekerja sama untuk adanya mereka, yang selalu berbagi kasih untuk menyeru keindahan Rabbnya....
yg membuat mereka lebih indah.... karena mereka saling mengindahkan
saling mengisi, saling berbagi dan tak pernah iri atas ego dan amarah
yang selalu mengayomi, setia untuk tetap indah dan tak akan lekang oleh waktu atas ikrar keindahan mereka

sekarang dikehidupan...akankah ada yang berfikir akan menjadi seperti LANGIT?
atau MATAHARAI? atau HUJAN?mungkin juga REMBULAN
maka pilihlah yang mana peran yang kau cita-citakan

karena tidak bisa indah jika semuanya ingin menjadi PELANGI, BINTANG, LANGIT, REMBULAN, MATAHARI DAN HUJAN...
semua akan indah karena kerja samanya untuk menampilkan yang terbaik dalam hidup.
dan  ingatlah semua keindahan yang pernah terpancar darimu itu karena Allah dan saudara-saudaramu masih menutupi kejelekanmu..
mereka menutupinya karena kebaikan dan usahamu untuk tetap menjadi insan yang baik dan mulia

dan ingatlah ketika keindahan yg terpancar darimu terlihat karena ada orng lain yg menganggap kau indah...
karena setiap orang bisa menjadi BINTANG, PELANGI, MATAHARI, LANGIT, HUJAN maupun REMBULAN...
tentunya pada lingkungan yg membutuhkan kita untuk jadi apa...
namun tetaplah memilih satu dari semuanya sebagai kerendahan dan kelembutan hatimu atas rahmat dariNya
karena kita berhak memilih untuk mengindahkan sesama...

karena semua muslim itu bersaudara, pabila yang satu sakit, maka yang lainnya akan merasakan yang sama...

dan tidak beriman salah satu diantara kalian hingga kalian dapat mencintai saudaranya melebihi cintanya pada dirinya sendiri

indahhhh....
sejukkkk....
dan penuh makna,,hikmah
tiada yang sia-sia

                                                                                                                                                                Tg.Uban, 23 Sep 10
                                                                                                                                                                    althafunnisa

29 April 2011 jam 23:33

Malam menjelang dini hari yang hening. Seketika otak mengetik memori utk dipikirkan, dirasakan dan hadirkan Alloh mersama deru air bening sesekali menghampiri harapan.

Aku bukan siapa_siapa.
Hanya makhluk Tuhan yg penuh misteri didlm ketidaksempurnaannya. Mencoba mengais hikmah untuk kehidupan yang lebih terang dari kemarin.

Ternyata aku bukan siapa_siapa. Yg masih senang berkutat dalam naungan tipu daya. Hanya untuk mencari arah kanan yang diharapkan.

Yah aku bukan siapa_siapa. Tiada indahnya yang bisa dijadikan kenangan manis saat ada aku. Tiada yg istimewa, datar, rata atau bahkan dibawah rata_rata. Hanya bersyukur Alloh masih menutupkan aib dan kotornya jiwa, hingga aku tampak tidak biasa.

Tapi tetap aku bukan siapa_siapa, hanya makhluk yg mencoba berbagi bahagia dan senyum meskipun ia sedang rapuh dan hatinya merana perih karena luka akibat perbuatanku sendiri.

Hey, aku bukan siapa_siapa. Maka jangan anggap aku 'wah' karena aku bukan siapa_siapa. Aku hanya manusia biasa yg sedang belajar memilah, meski masih berada dikubangan yg tak indah. Hanya berharap Alloh tegakan berdiriku meski aku harus sendiri. Akupun takut patah terkadang, karena naluriahku ttg tulang rusuk yang bengkok. Yang gak akan lurus dan aman bila tak diletakan pada dada yg kokoh. Dan fungsiku kan berganti menjadi melindungi.

Yah tetap apapun ceritanya aku bukan siapa_siapa, maka jangan berharap bnyak padaku. Jangan menuntut kesempurnaan dari iku,karena diawal tepat didepan sana aku telah beri tanda bahwa aku bukan siapa_siapa.

Meski peradaban berubah. Orang_orang semu seketika tampak 'wah' dan tangguh. Dan aku tampak terlihat biasa, tapi aku bahagia aku nyata tidak semu. Ya mesti aku bukan siapa_siapa.
Akupun tak pantas untuk dirindukan,karena aku tak cukup punya uang ikhlas yang tebal untuk membayar kalian agar merinduiku.
Dan akhirnya aku sadari. Alloh amat menyayangiku, selalu Ia selipkan sedikit tulus ditengah_tengah kebohongan n kepura_puraan. Sehingga aku merasakannya amat mewah.
Meskipun jelas sudah aku bukan siapa_siapa.

Thanks Alloh.
<la tahzan wa la tayasyu'>

18 November 2010 jam 10:51

tak ingin banyak bimbang......pada asing
tak ingin merasa hambar......pada lautan
tak ingin memetik sedih........pada keegoisan
tak ingin menari tawa........pada kesederhanaan

berlari memukau arah.....
merubah semak menjadi taman bunga
mengubah duri menjadi melati
merubah perih menjadi karya mata
dan merubah air  mata menjadi salju dan embun

teriakku tak seberapa....
karena tembok dan etalase megah menyamarkannya...
bahkan sayup tuli menggelora....
karena hatiku tak tuli tak buta dan tak mati
aku hanya permaisuri di tahta hatiku sendiri....
yang tetap menari lentik meski gempa dihati yg lain

melangkah jauh mengupas awan....
meniti hari2 dg balutan sutra doa2
memukau laksana senja agar bertukar pakaian menjadi pelangi
dan melawan raja duka menjadi sinfoni dan harmoni yg indah

aku akan tertidur dalam nyanyian
dan terbangun ditaman surga,,,,,
bertemu denganNya....
mengadukan hati yang bermahkota
hingga aku melengkapi susunan tulang rusuk....agar tertata rapi
semagai pemimpin pasukan atas lantas cinta pdNya....

karena haripun telah renyah tertawa
dan hujan seakan bersiul menang
dengan rahmatNya
atas kasihNya....


Muthma'inah sebagai maharnya
dan Syahid serta syurga taruhan atas nyawanya....

dan berbekallah.....!!!!
innallaha ma'ana

Tulisan ini memang sudah sejak lama terpikirkan di dalam memori  ruang bercuap saya di otak. Hanya saja baru sekarang bisa menjamah dan menyelesaikannya kembali. Awal membaca judulnya mungkin ada yang bertanya-tanya. Namun ini adalah sebuah tulisan bahwa semua makhluk ciptaan Tuhan terutama manusia adalah makhluk yang paling sempurnama, maka diciptakan denganlekuk-lekuk yang amat sempurna. Semua indah semua cakep bahkan tidak ada yang seram atau jelek. Hanya saya setiap kita tak sama dalam menjaganya. Ada yang memilih untuk banyak marah, kaku serta meminimalkan berwudhu yang mengakibatkan tidak semua aura wajah kita sama. Ada yang masih memancarkan ketenangan ada pula yang menggelisahkan. Semua tergantung dengan keadaan hati masing-masing. Karena hati adalah raja untuk seluruh anggota tubuh kita.
Maka Alloh telah memberikan titipan pada kita dan sekaligus diberikanNya cara untuk merawatnya. Dan Subhanalloh amat murah sekali cara merawat sinar diwajah kita yaitu dengan berwudhu, bangun dan sholat dimalam hari (tahajud) dan sholat dhuha. Terlihat murah namun berat biola tak biasa. Merawat wajah dengan kosmetik boleh saja namun bila kita sma-sma belajar dengan dibarengi itu insya Alloh hasilnya lebih maksimal. Maka kecantikan dari dalampun terpancar ketika hati kita rajin untuk kita bersihkan.
So jangan sedih akh dibilang jelek, serem atau apaun. Karena berbahagialah kamu telah diciptakan Alloh sebagai makhlk sempurna. Tingga bagaimana cara kita mensyukuri nikimay itu. bila kita tak belajar bersyukur takut-takut kalau Alloh ambil kembali nikmat itu. Yuk akh disulap kita semua berhak jadi memesona terkhusus dimata Alloh. Gak perlu ambil pusing dengan banyak selentingan. Ambil hikmahnya semoga kita malahan b isa lebih dekat sama Alloh. Belajar selalau berpokiran positif, itu juga yang bisa membantu merendahkan hormon stres kita. hemmms... berharap babyface minimal secantik bidadari syurga dan setampan pangeran di syurga. ayo berlomba dalam kebaikan
^_^


= 21 Desember 2010 jam 16:58=
aku dan semua sejarah.....

berjalan penuh ritme yang indah

penuh perjuangan untuk mendapatkan kalian, teman....

penuh senyum dan air mata bersama kalian...

hingga akhirnya persimpangan itu kita tuju....

kalian tertinggal disana, namun sepertinya hati kalian terbawa kesini...

dan ku yakin kalian yang menyimpankannya secara diam2



teman,...

percakan2 kita selama ini bukan hanya sekedar pengisi waktu

namun ternyata sebagai pembangkit karisma kasih sayang diantara kita

aku bersyukur memiliki teman seperti kalian,,,,,



jika ada kabar sesuatu tentang kalian, datanglah padaku

akan ku pinjamkan bahu dan gelak tawa ini untuk kalian dan senyumanku sebagai bonusnya.

aku tak bisa menjanjikan jadi teman terbaik untuk kalian

namun aku akan selalu belajar dan belajar menjadi teman yang baik untuk kalian



indahnya ketika kita saling mengingatkan tentang kebenaran dan kesabaran.

ada ruh cinta dinafas2 kita

ada kenyamanan dalam aliran darah kita

dan ada cerita tentang murahnya sebuah senyuman

serta mahalnya sebuah "pertemanan"



karena kita dihimpunkan untuk saling mencurah kasih

meniadakan keangkuhan,,,,demi seberkas air mata rasa rindu

memurahkan kasih sayang,,, demi adanya kesetiaan

dan menghilangkan rasa malu,,, demi harga tinggi bersama....



begitu indah hari2 itu,,,,

semua penuh warna

seindah pelangi

bahkan, luka itu mampu terabaikan demi salutan senyum untuk kalian



teman.....

aku bangga telah bertemu org2 luar biasa seperti kalian

yang menghidupkan cipta, rasa, karya dan cintaku untukNya.



berbagai aksara, memerah bersama langkah tulus kalian

meski ada yang gak tulus diantaranya, biarlah itu sebagai cerita dongeng saja.



dan aku mulai menyadari, bahwa menyayangi dan mencintai haruslah memiliki, ini bukan sebuah ambisius....

namun sesuatu yg patut difikirkan dengan matang...

mereka yg menjauh dari kita dan tak kita miliki, merekalah yang tereliminasi....

karena Alloh tidak akan membiarkan kita dekat dengan orang2 yang tidak menunjang kebutuhan kita

serta yang bersedia dengan hatinya mencintai dan menyayangi kita....

mereka yang tak berani memberi tulus akan tereliminasi dg sendirinya,,,,



Thanks untuk temen2 semua yag pernah ada untukku.

.....lain kali mungkin ada lagi....

semoga persaudaraan kita makin dikuatkan olehNya

meski jauh jarak....ingatlah hati kalian telah terbawa kesini..

salam kangennnnnnnnnnnn ^_^

=23 Desember 2010 jam 21:37=
Tuhan ....
diperjalanan ini
ada yang mengenang dan ada yang melupakan....
ada pula yang mengacuhkan ketulusan
lalu ada juga yang berperang membela ketulusan

hidup ini penuh warna....
kuas Kau berikan untuk kami memilih
ingin mencoret warna apa dilembar kehidupan ini

ada yang pandai menghargai
ada yang hanya ingin dihargai
ada yang tinggi dengan harganya yang tinggi
dan ada yang merendah dengan harga tingginya itu...

manusia penuh rupa
penuh ambisi dan cita-cita
meski terkadang melukakan yang lain
dan akhirnya melukainya dirinya sendiri

berjalan dengan bendera mimpi
lalu membuka mata ditengah padang ilalang yang jelaga
Tuhan ingin kita punya usaha dan menghargai diri sendiri

luka dan amat luka....
ketika dilupakan oleh makhluk
ya namanya juga makhluk....., kadang tak pandai menghargai
kadang penuh khilaf dan kadang merampas kebahagian dengan embel2 kasih sayang

Tuhan menciptakan keberagaman
untuk saling melengkapi
mengatur ritme warna, agar indah
tak akan ada yang lebih ataupun kurang
belajar tulus dan ikhlas itu perjuangan!

yang diingat bersyukurlah
berarti telah ada yang membuat peta dirinya dihati saudaranya
jika tidak diingat, tenang bersedihlah sebentar
lalu tersenyumlah....tandanya Alloh masih memilihkan hati2 yg lebih baik lagi untuk mengukir peta itu

sebenarnya memaafkan itu mudah
amat...
tapi, manusia punya rasa, sehingga bangkitlah trauma sebagai efek
trauma itu yang mengecilkan ruang maaf...
tapi trauma itu bisa diterapi dengan mendekat lalu mendekat lagi dengan Nya

Tuhan itu pasti adil...
yang gak dihargais sekarang
akan mendapat kejutan penghargaan diwaktu lain
untuk itu mungkin sebaiknya
kita belajar 1 hal
yaitu berani 1 langkah lebih depan menghargai org lain
baiknya lagi menghargai orang lain yang jelas tidak menghargai kita

sudahlah..tidak ada yang pahit diakhirnya
selalu manis semanis madu....

walau diabaikan itu terkadang mengundang hormon adrenalin untuk meningkat
tapi tersenyum lah
itu akan membuatnya menurun

suatu saat akan terjawab mana saudara yang tulus dan yang tidak
yang tulus yang di cari.....

hemmssss....
semangatttttt menghargai diri sendiri lewat kasih sayangNya....
^_^

Sedikit membesarkan mata ketika membaca sebuah catatan kisah seorang saudara, ketika kata-kata 'mencintai tak harus memiliki dan mencintai itu harus memiliki' terangkum dalam satu cerita. 'Sering kali kita mendengar bahwasannya mencintai itu tak harus memiliki'. Terus sejenak timbul pertanyaan di dalam otakku, kalau begitu mengapa harus mencintai, jika tak untuk dimiliki. Sejak SMP sewaktu masa-masa puber itu melandaku, pernah hadir seorang pria yang tanpa kenal tanpa pernah bertegur sapa telah menyita pikiranku. Inikah yang dinamakan 'jatuh cinta', di mana mengalirkan sesuatu kesenangan yang tak aku pahami kenapa bisa begitu. Namun akhirnya suatu saat telah ku ketahui dia telah memiliki pacar. Saat itu aku memutuskan untuk membesarkan hatiku bahwa mencintai tak harus memiliki. Tapi benarkah?
Seiring waktu berjalan aku mulai ganjil dengan kata-kata itu sendiri, hingga suatu saat tidak sengaja membaca catatan seorang saudara yang berakhir dengan kata 'setuju'  dariku. Mungkin masih banyak yang ingin mempertahankan sebuah kalimat bahwa mencintai tak harus memiliki, seiring dengan pengalaman belajar cinta-cintaan mereka yang tidak sukses. Nyatanya bagaimana mau sukses jika hanya berkomitmenkan pacaran. Ataupun hanya untuk menyenangkan perasaan atas kebutuhan manusiawi manusia. Harusnya diusahakan dalam bentuk aturan yang halal. Karena terlalu mahal jika kita belajar mencintai orang yang tidak halal untuk kita cinta, wal hasil tak akan kita miliki, sebuah keberuntungan bila pacaran kemudian dijodohkan oleh Alloh.
Kata-kata mencintai tak harus memiliki bagaikan omong kosong. Karena cinta itu akan tetap ada ketika benar dalam merawatnya. Sementara ketika nafsu yang jadi nomor satu, apa bisa cinta itu terawat? Yah jawaban terletak dimasing-masing pembaca. Terbukti seiring waktu berjalan, orang yang pernah kita bilang cintai itu akan teralihkan ketika hadir orang lain dalam hidup kita. Apa itu yang namanya mencintai?
Sayangnya banyak diantara kita yang tidak paham dengan cinta itu sendiri, mengobral kata-kata cinta untuk sebuah kebiasaan, bukan arti yang sesungguhnya. So siapapun orang yang telah pergi dari hidup kita, itu tanpa tak sadar menyatakan bahwa dia tak layak untuk dicintai kita, ataupun sebaliknya. Usaha yang Maha keras amat diperlukan untuk kita memiliki cinta.
Lalu yang sekarang patut dipikirkan, untuk apa kita korbankan waktu, pikiran dan tenaga hanya untuk mengejar cinta yang nantinya tak harus dimiliki oleh kita? Sedangkan setiap manusia diberikan anugrah oleh Tuhan untuk bisa mencintai. Sudah selayaknya kita memanfaatkan sebaik-baiknya anugrah Tuhan itu di dalam naungan halal dan RidhoNya.
Dan untuk apa kita harus menangisi ataupun meratapi orang-orang yang tak memiliki hak untuk kita cintai. Meskipun mencintai tak selalu hidup ditengah-tengah sepasang kekasih namun hidup pula ditengah-tengan hubungan Hamba denga Tuhannya, orang tua dengan anaknya, atau adalam persaudaraan dan pertemanan. Semua itu akan terasa indah bila pada jalur yang lurus dan semua itu bisa kita nikmati hanya bila kita memilikinya. Ketika kita tak belajar mencintai Tuhan apakah kita akan merasa memiliki Tuhan, namun hal yang Maha Dasyat itu adalah Tuihan Maha Pengasih dan Pengampun. Dan Ia jelas-jelas memiliki kita. Karena kita semua adalah milik Tuhan maka dapat kita rasakan Kasih Tuhan meskipun kita telah menjauh dan berlumur dosa.
So, mencintai itu harus memiliki bukan hanya sekedar wacana belaka, tapi buktikan saja...!

^_^

Karena aku tak ingin dilupakan...
Tulisan ini didedikasikan untuk seorang teman SD hingga SMA yang pernah mengisi hari-hariku dengan kesedihan, tawa, senyum juga kebahagiaan. Meskipun kini ia telah menjadi yang asing untuk diri ini. Tapi aku bersyukur pernah kenal dan berteman dengannya.
Tawa dan tangisku pernah hadir dalam sepasang bola matanya. dari SD hingga SMA kami lalui bersama disekolah yang sama. Teringat sewaktu SD kita sering membuat PR bersama, main karet bersama, jalan kaki pulang sekolahpun terkadang bersama. Pertemanan kita memang tidak selalu pada klimak amat dekat dan bahagia, pernah renggang namun akhirnya di SMA kita dekat lagi. Dalam satu organisasi yang sama. Dan tak terlupakan saat mengurusi MADING dan Tobloid sekolah bersam dan satu hal yang tak terlupakan dalam hidupku adalah sama-sama bisa merasakan hidayah Alloh yang begitu indah. Kita kompak banget yah teman. Ngaji bersama, cerita-cerita bersama saling berkunjung dan mendekatkat keluarga satu dengan yang lainnya.
Tapi kata-kata ini harus terlontar teman 'itu dulu'. Saat kita telah lulus SMA kita memilih tempat kuliah yang berbeda. Setahun pertama masih ada komunikasi antara kita, meski sudah terlihat seret. Karena saat itu aku merasa dirimu begitu pasif, amat jarang terlebih dulu menghubungiku, dulu aku bertanya pada diriku sendiri 'mengapa harus aku yang duluan?'. Padahal hal yang lebih baik adalah kita yang terlebih dulu mengikatkan hubungan silaturahmi. Tapi selaku remaja yang masih labil dan sebagai manusia yang tak sempurna, ada rasa ingin didahului, ada rasanya ingin diperhatikan oleh teman yang begitu kompak denganku dulu. Mungkin aku yang tak memberi ruang sedikit saja untuk mengertimu atau menahan egoku. Tahun kedua aku semakin miss komunikasi dengamu, amat kjarang. Apalagi kita sudah sibuk dengan kuliah masing-masing, dan aku yang tak ingin menyalahi dirimu semakin berkutat pada kesalahan-kesalahanku, semakin merenungi apa pula kesalahanku hingga begini. Tapi mengapa tidak terjadi dengan teman-temanku yang lain. Semua semakin memburuk ketika bukan aku saja yang mengeluhkan tentangmu. Semakin sedikit ruang untuk kita bisa bicara semakin subur jamur kesalah pahaman dan ketidak percayaan. Saat itu aku mulai berhenti berharap untuk sebuah kesetianmu, mulai menyamarkan dirimu, meski tak akan pernah bisa tergantikan. Karena masa laluku telah berlalu dan tak mungkin bisa kuulangi. Sering ku ratapi, kutangisi bahkan ingin kuberteriak aku harus berbuat apa agar persaudaraan dalam naungan ukhuwah ini tetap terjalin. Namun saat itu aku berusaha mencari orang yang bisa sedikit menggantikan tugamu dulu padaku.
Andai engkau tau, aku sangat tidak inginkan ini. Bukan maksud untuk berhenti berusaha mendekatkan sinyal hati kita kembali. Namun aku sudah terlanjur pesimis untuk sebuah hal yang tak diindahkan, untuk sebuah hal yang minimal sekali pelajaran tentang penghargaan dan saling menghargai. Mulai aku berfikir ini pasti yang tebaik menurut Alloh saat ini. Karena tidak selamannya apa yang kita sukai dan inginkan itu adalah yang terbaik dan kita butuhkan menurut Alloh. Meski ada rasa kecewa pada awalnya, apa lagi lingkunganmu lebih terbina dan agamis ketimbang aku yang hidup dengan lingkungan yang amat heterogen. Ada terlintas dalam hati menyalahi sikapmu, tapi ketika aku tenang aku pahami kau bukan makhluk sempurna. Aku salahi diriku sendiri. Hingga seorang teman memahami keterpurukanku, dan menyarankanku untuk tidak selalu menyalahkan diri sendiri.untuk belajar menghargai diri sendiri. Dan memnguatkan pikiran bahwa tidak ada yang sia-sia dan semua adalah yang terbaik untukku menurutNya. Aku mulai belajar mensyukuri apa yang telah ada dan mengahrgai sekecil apapun kebahagian dari seorang teman, karen ajujur aku amat merindukannya. Lalu aku mulai menata hidup dan pikiranku, bahwa didalam hidup kita harus memilih dan berani menerima papaun resiko dari pilihan kita tersebut. Aku tak ingin terjadi lagi meski teman-temanku sekarang jauh-jauh dikota yang berbeda, aku tak ingin mengulangi lagi, aku tak ingin dilupakan. Kerena aku ingin selalu hidup subur bermekaran dihati teman-temanku. Dalam hidup kita harus tegas terhadap diri sendiri jangan karena amat menyayangi seseorang jadi mengorbankan orang lain yang juga memiliki hak untuk kita dakwahi dan sayangi. Karena mau tau tidak, disadari atau tidak dalam hidup kita sebuah sistem yang alamiah yaitu ' yang lulus atau tereliminasi'. Tinggal kita memilih ingin menjadi yang mana dihadapan teman-teman kita. Karena Alloh akan selalu menghapus orang-orang yang  tak layak untuk kita dan sebaliknya.
Tapi terimakasih aku jadi banyak belajar, hingga bisa mengalami revolusi. Meskipun begitu, aku tetap ingin menjadi aku yang dulu, aku yang dirindukan teman-temanku yang masil loyal padaku yang masih bersedia menerimaku dan menyayangiku tanpa syarat. Karena kau berhak bahagia dan akupun begitu. Kita jalani saja hidup kita untuk lebih baik, mungki saja akupun telah memilih tereliminasi untuk hidupmu. Namun tetap aku akan berusaha menghargaimu sebagai orang yang pernah menyayangiku dan membanggakanmu. Maafkankan aku, aku hanya manusia biasa yang tak sempurna, terlebih untuk menjadi temanmu. Kau begitu istimewa tak cukup harga kasihku untuk membelimu kembali. Aku hanya tak ingin larut dalam kesedihan, karena disebalik itu banyak teman-temanku yang tak rela melihatku bersedih, tak rela air mata ini terbuang hanya karena terhanyut oleh kenangan yang telah menjadi sejarah. Yang lalu biarlah berlalu hanyut bersama peradaban sejarah. hanya bisa sesekali dilihat utnuk mengambil hikmah. tak untuk dinikmati dikehidupan sekarang, karena sekarang adalah perjuangan hidup untuk menjadi yang berpijar dan berwarna-warni dihati teman-temanku, karena aku tak ingin lagi dilupakan. Thanks.....

I Love to see you smile at me, I would do anything just to see your smile. Because i see an Anggel in your face when you smile at me.........

Senyum-senyum dikulum, merekah hati ini jadinya sewaktu membaca sebuah sms yang isinya seperti diatas. Dari seorang teman jauh namun terasa dekat, orang asing, namun seperti sudah puluhan tahun kenal. Karena dia bukan yang teristimewa, namun tetap senang membaca sms itu, walaupun dugaan awalnya adalah salah kirim sms. Wah ternyata tidak, yang dapat dipetik saat itu adalah sugesti positif dari kekuatan kata-kata, bahwa sesekali seorang teman membutuhkan kenyamanan dan pembuktian dari sebuah pertemanan. Ternyata benar sms itu tidak salah kirim hanya saja ia ingin membuktikan dan mengetahui apa respon balik dari teman-temannya.
Sebuah pelajaran baru, kata-kata yang terkesan sedikit 'lebay' bagi sebagian orang mampu menyejukan dan mengobati hati yang sedang terluka ataupun down. Mungkin sedikit biasa untuk orang yang sedang stabil, namun untuk orang yang sedang down dan labil, kata-kata diatas dapat menjadi salju dihati yang amat menyejukan, seperti segarnya basuhan air dari puncak pegunungan.
Indahnya ketika kita mampu berkata yang baik dan menyenangkan orang lain, ada efek timbal balik yang amat positif ketika orang yang senang dengan tutur kata kita memperlihatkan kesenangan dan sumringah wajahnya. merasa hatinya yang dulu amat kecil jadi besar dan bener-bener berterimakasih pada kita. Mungkin terkadang kita bengong mengapa teman kita itu bisa segitunya berterimakasih, padahal kita merasa hanya memberikan hal kecil. Tapi ketahuilah, ketika kita memberikan apapun dan sekecil apapun namun kita memberikannya dengan tulus dan sepenuh hati, Alloh akan membalasnya dengan yang lebih baik dan kadang tak terduga oleh akal sehat kita.
Ibdah sekali ketika teman kita merasa amat dihargai oleh kita, meski wajah bidadari itu sama-sama belum kita ketahui seindah apa, namun itu bukan untuk sebuah kebohongan, untuk sama-sama memahami bahwa semua orang itu akan terlihat indah ketika tersenyum, apalagi ketika yang tersenyum itu sudah lama menyembunyikan senyumannya, biarkan kita seolah merindukan senyumannya.
Meski sama-sama tau kalimat diatas 'gombal', tetap saja tidak ada yang merasa digombali malah suatu saat akan sangat berterimakasih karena telah digombali dalam kebaikan.
Tidak ada salahnya menurunkan sedikit ego kita untuk kebahagiaan orang lain, karena orang lain juga berhak bahagia bersama kita. Orang lain juga berhak dibesarkan hatinya oleh teman-temannya.
Jadi, mari kita cari wajah bidadari yang banyak disetiap senyuman siapapun, luar biasa ketika orang yang biasa saja seperti kita mempunyai dan sering melihat wajah-wajah bidadari....

I would do anything just to see your smile. Because i see an Anggel in your face when you smile at me......... Friends.... you very different from others...to me.....
I love to see u smile at me.....

Jangan bingung...!
Berawal medengar sederetan kalimat yang dikatakan oleh seorang uztadz, menginspirasi saya untuk menuliskan pesan indah dibalik rangkaian kalimat 'Katakan mim Jangan nun', jadi ingin berbagi ketika seorang uztadz menyuruh jemaahnya menyebutkan huruf mim. Bukan berarti melarang menyebut huruf nun hanya sebuah istilah saja. Mungkin masih sedikit bingung dengan judul tulisan ini. Namun andai saja kalian sedang berkaca dicermin kalian akan menemukan perbedaannya. Dan mulai mengerti akan arti judul diatas.
"Coba katakan mim", selanjtnya "katakan nun". Menurut kalian mimik wajah yang mana yang ter lihat lebih indah saat menyebutkan kata mim atau nun?
Yah, tersenyumlah (min) saudara, terlalu mahal hari ini jika hanya dilewati dengan cemberut (nun) atau bersedih.
Tidak ada yang menyangkal dan memerotes kita ketika kita sedang tersenyum, meskipun maaf wajah kita dianugrahkan 'pas-pasan'. Hampir semua oranh sepakat sebuah senyuman itu tetap indah ketika yang tersenyum tulus dan ikhlas, alias tidak terpaksa. Menurut kesehatan sendiri senyum dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh, karena ketika kita tersenyum sama saja kita telah membantu kerja imun tubuh untuk bekerja lebih baik.Beberapa studi telah menunjukkan bahwa senyum dapat merangsang pengeluaran Endorphin dan Serotonin.     Endorphin adalah pereda rasa sakit secara alami, sedangkan Serotonin  adalah  hormon yang mengendalikan mood seseorang.
Dan percaya atau tidak ketika kita telah memutuskan untuk tersenyum, kita lebih mudah berpikiran positif, bahkan amat sulit untuk berpikiran negatif karena senyum tidak akan sinkron dengan pikiran negatif kita. Selain itu senyum juga bisa membuat kita awet muda, karen kita secara tidak langsung menurunkan tingkat stress kita. Karena sekali  saja kita marah atau murung itu sama saja mengizinkan wajah kita 3 tahun lebih tua. dari aslinya. Jadi jangan aneh kalau ada istilah 'mutu' karena setiap orang memiliki kemampuan berbeda untuk menghadapi stress. Nah, tersenyum adalah cara mudah dan masih gratis untuk dapat mengontrol mood kita. Dan satu hal lagi yang menarik istimewa dan dahsyatnya dari senyuman adalah, mampu mengirimkan pesan atau sugesti kepada orang yang melihatnya untuk tersenyum, sehingga membiasakan tersenyum membuat perubahan kenyamanan orang-orang yang ada disekitar kita. Jika sudah nyaman insyaalloh orang juga akan memulai belajar untuk percaya pada kita.
Lalu, apa sih yang membuat kita enggan untuk meneriakan mim selantang-lantangnya, ketika hadiah berupa ketenangan dan sikap serat pikiran positif adalah jaminannya.
Selagi senyum masih gratis dan tidak sulit dipaksakan, mari kita bersama-sama belajar untuk mengawali hari-hari indah karunia Alloh dengan senyuman tanda syukur.
Dan akhir dari tulisan ini mau mengingatkan kembali bahwa senyum itu juga adalah ibadah dan sedekah yang paling murah. berikut hadistnya :
”Tersenyum ketika bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah”.
(Riwayat At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi)
"Senyum kalian bagi saudaranya adalah sedekah, beramar ma’ruf dan nahi mungkar yang kalian lakukan untuk saudaranya adalah sedekah, dan kalian menunjukkan jalan bagi seseorang yang tersesat adalah sedekah". (Hadis Riwayat At Tirmizi dan Abu Dzar

Ayo katakan mim......!!! ^_^

ketika manusia datang ingin berbagi kebahagian dan cinta., setulusnya ini adalah awal dari ujian kamu menjadi manusia yang berhati dan kuat.

Dan belajarlah jujur pada diri sendiri serta orang lain ketika kita sedang bahagia atau terluka... Terbukalah karna kita pantas untuk dibagikan kebahagian.

Dan berfikirlah akan terbangunnya sebuah energi yg dasyat didalam hidup kita. Yg dapat membuatmu lebih baik danatau terpelosok lebih buruk.
Semua orang berhak dinilai baik, tapi tidak ketika kau terluka dan kecewa krnnya.

Ketika manusia masuk dlm hdpmu, jangan pernah kamu abaikan ia akan mampu keluar,meski ruangan hidupmu tak berpintu.
Semua manusia hadir utk menjalankan misi Tuhan meski dengan perantara pilihannya sendiri. Dan setelah manusia itu selesai jalankan tugasnya dalam hdpmu.ia akan pergi, dan manusia pasti akan pergi. Pergi untuk kembali.

Dan kita adalah pemimpin utk diri kita sendiri. Sadar utk hal ini, hanya ada bila kita berada disuatu tingkatan yg tak rendah. Dan perjuangan yg bisa menghantarkannya ketingkatan itu..

Hidup penuh dengan pilihan, jika manusia pergi utk pilihan terbaiknya lalu kamu tersakiti. Bangkit dan renungkanlah apakah ia jauh lebih baik darimu yg tersakiti?
Tak perlu kau jawab hanya utk kemenangan hatimu belaka.namun janganlah mengikuti jejaknya. Kau akan bisa lebih belajar utk menghargai manusia lain, membahagiakan dan menjadi pelangi meski mendung sbg latarnya. Setidaknya kau tau utk memilih dg pilihan tidak akan menyakiti siapapun utk sebuah senyumanmu.
Tidak akan meninggalkan bongkahan luka dihdp manusia lain. Hadir sebagai manusia pengasih krn Tuhanmu yg tak pernah sekalipun menyakitimu.

Ini hanyalah tulisan sebuah pilihan, bukan utk menempatkan kebenaran yg permanen diotak manusia yg lain.

Hiduplah utk bahagia dan kebahagian yg lain :)
Lalu disitu akan kau temukan cintaNYA yg teramat besar utk hdupmu.

Jika Kesedihan adalah Hujan dan Kebahagiaan adalah Matahari maka aku membutuhkan keduanya untuk melihat PELANGI....
Pertama kali membaca kata-kata itu dari seorang sahabat....
Sungguh damai rasanya pertama kali membaca serangkaian kalimat itu.
Bahwa apapun yang telah terjadi harus disyukuri, jika mau melihat dan merasakan kebahagiaan kita harus mengharmonikan kesedihan dan kebahagian menjadi satu dan mengadonnya menjadi sinfoni didalam keindahan pelangi kebahagiaan yang sesungguhnya.
Mensyukuri karunia Alloh itu amat indah, meski lebih indah dari Pelangi...namun kita pinjam saja analog pelangi karena saya yakin semua orang gak ada yang mengingkari kalau pelangi itu jelek.

Belajar bersyukur ditengah ketidak sempurnaan sebagai manusia itu bagai embun pagi yang sejuk dan menyejukan, semua orang tidak dapat mengelak bahwa dia hidup ingin merasakan kebahagiaan diatas kebahagiaan. jangan takut untuk meraih pelangi meski ia tinggi, gak ada kata gak mungkin meski hanya seperti bayangan atau dongeng disiang bolong.
Tapi patut kita telaah bersama serangkaian kalimat diatas timbul dari seorang pemikir yang merenung betapa Maha Dahyatnya karunia Alloh.
Untuk itu marilah kita bersama-sama belajar disamudra rasa syukur yang mendamaikan.