FORUM KOMUNITAS BLOGGER INDONESIA

Sepanjang Hidup

aku bersyukur kau di sini kasih
di kalbuku mengiringi
dan padamu ingin ku sampaikan
kau cahaya hati
dulu kupalingkan diri dari cinta
hingga kau hadir membasuh segalanya
oh inilah janjiku padamu

sepanjang hidup bersamamu
kesetiaanku tulus untukmu
hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
sepanjang hidup seiring waktu
aku bersyukur atas hadirmu
kini dan selamanya aku milikmu

yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
semoga Allah berkahi kita
kekasih penguat jiwaku

berdoa kau dan aku di Jannah
ku temukan kekuatanku di sisimu
kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
oh inilah janjiku kepadamu

sepanjang hidup bersamamu
kesetiaanku tulus untukmu
hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
sepanjang hidup seiring waktu
aku bersyukur atas hadirmu
kini dan selamanya aku milikmu

yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
semoga Allah berkahi kita
kekasih penguat jiwaku

berdoa kau dan aku di Jannah
ku temukan kekuatanku di sisimu
kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
oh inilah janjiku kepadamu

yakini hatiku bersamamu ku sadari inilah cinta
tiada ragu dengarkanlah
kidung cintaku yang abadi

sepanjang hidup bersamamu
kesetiaanku tulus untukmu
hingga akhir waktu kaulah cintaku cintaku
sepanjang hidup seiring waktu
aku bersyukur atas hadirmu
kini dan selamanya aku milikmu

yakini hatiku kau anugerah Sang Maha Rahim
semoga Allah berkahi kita
kekasih penguat jiwaku

berdoa kau dan aku di Jannah
ku temukan kekuatanku di sisimu
kau hadir sempurnakan seluruh hidupku
oh inilah janjiku kepadamu.

Fota Maher Zain - Gambar Maher Zain












Bukan tanpa alasan menyukai sekali lagu ini, begitu damai dan amat menyentuh hati ini. Sebuah penghargaan dari laki-laki sejati untuk wanita. Begitu mendengarkan lagu ini terekam sebuah kejadian dimemori pikiranku, mencetak berbagai imajinasi untuk disandingkan pada impian dan harapan..... Bukan untuk mendamba yang amat sempurna, setidaknya yg bisa membuat "ku temukan kekuatanku disisimu, kau hadir sempurnakan hidupku" itu dan itu sebagai pembuka dan penerus kehidupan. Disebuah janji dalam ikatan tali pernikahan yang hakiki tentunya. Merindukan sosok yang menenangkan dan vigur yang mampu berdamai dengan masa lalu dan yang akan datang. Semoga Alloh perkenankan "sebuah" tulang rusuk yang tercecer dititipkan kembali oleh Alloh pada yang diberi amanah, dia yang sholeh dan mampu mensholehkan sekitarnya. Dia yang mampu menjadi penyejuk hati keluarga, dan dia yang masuk dalam jamaah orang-orang yang bertakwa. Semoga Alloh sempurnakan hidup kita, bukan aku dan kamu lagi tapi kita. Meski entah kapan waktu itu akan datang menemui kita namun janjiku padamu wahai kekasih hati penguat jiwa kelak, aku akan menunggumu slalu hingga dibatas waktu, hingga Alloh berkahi kita dalam kasih-Nya yang amat luas. Ku akan menanti :)

Tidak Sekali

27 Oktober 2012 pukul 23:44 ·

https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhaqCt9apdKBQVKQAopPitSygXdCHwtW759uPh4IRbkeyWyEt3f0YGF00CBIHnRssbJwcq7ycwWYwFmt57xnGd0SZPTZn7L6Pn7YZEflKcLxESfV9PBTz4ydkgTKeFVCxwatkK9fcHCjFY/s400/kapal-kertas.jpg
Bukan sekali, tapi beberapa kali......
membuat bertanya-tanya, apa disebalik ini semua?
saling melempar dan menangkap didepan mata, hanya didepan mata.
Tak singgah satupun perahu megah itu dipelabuhan meski sejenak.
Mata berkaca, pecahkan air riak qolbu.
Terasa hambar meski air laut pasang membentang didepan sepasang mata.

Tak mungkin air jingga dari kedua belah mata itu keluar,karena tak layak, pun tak pantas.
Semakin merendahkan titik tangga yang pernah ditata, ntah harus turun lagi atau merosot hingga dasar kekeringan.
Rasanya tak ingin!!!
Ingin tumpahkan dicakrawala bening itu.

Oh Tuhan, buangkanlah segenap jiwa ini, pada siapa saja yang mengerti tentang keMaha-anMU.
Tak mungkin biarkan air laut memerah karena ia dibiarkan terdiam.
Pasti ada 'sesuatu' yang tersembunyi cerah diantara rongga gelap itu.
Hanya itu....
Nyali asa itu mualai menciut seketika, ketika kualitas terbongkar dan tercuri.
Kembali..., diam itu punya nama!
Ia geserkan kegelisahan pada titik ambang yang merentas kekaki-kaki bumi..

Tidak sekali, namun beberapa kali, tak layak, tapi menginginkan
Mimpi terjatuh bimbang, saat semua berjalan, dan disudut itu ada seonggok jiwa yang masih diam, menontoni dengan khusyuk.
Walau kelak tau kapal-kapal itu akan pergi jauh, dan belum tentu akan melewati kembali.
Dipelabuhan itu....
Dimana semua bisu, dan nadipun seperti melamun sejenak dipangkuan kayangan.
Lagi lagi kata ketidak layakkan menghantui jeripayah hati yang amat berat memangku segalanya.

Biarkan Ada memar disetiap kelopak mata, bahkan penyesalan disetiap ruang dahaga.
Tak berharap ia sampai bernanah....meski samar, itu semua adalah sebuah siulan kegelisahan.

Terpaku.....
Mengeja bayangan kapal-kapal itu yang riuh membelah ombak gemetar.
sambil bermimpi kelak bisa menaiki salah satu kapal-kapal megah itu.
Hanya bermimpi!!!
Karena kaki-kaki kekar itu seperti kehilangan akal bagaimana caranya berjalan...
bagaimana caranya bermimpi yang agung.
Membentang layar hidup itu disetiap dengusan ombak.

Tidak sekali, bahkan beberapa kali, diam terus diam mengeja arti yang belum seberapa ini.
Tersimpan indah kunci-kunci indah itu, rapi bahkan tak ada yang tau dan berani mengkecohkan.
Hanya mungkin, tujuan kapal-kapal itu tak sama dengan penumpang-penumpang yang termenung diam dipelabuhan.

Yah tidak sekali.... :)

Bintan Island @lthafunisa

Tuhan, PELUK AKU

Terasa ada yang hilang, bahkan banyak sekali. hari-hari yang terbuang pada kubangan tak pernah teredit seperti dulu, terbentur dengan kekosongan yang simpang siur, aku malu pada matahari yang dari awal bertugas tetap istiqomah dalam tugasnya amat menuruti titah Rabb-nya. Tubuh ini seprti berserakan diman-mana, perlu waktu untuk merangkainya kembali menjadi satu kesatuan yang utuh. aku tak ingin kembali tersesat pada jalan berpetunjuk. Aku ingin menjadi seorang jiwa yang utuh. Yang tak pernah merasakan kehilangan, sedikit atau banyakah itu.
Aku mengerti jalanku penuh jelaga, sedikit cahaya, banyak noktaf hitam yang terus terpupuki. Tidak betah dengan keaadaan seperti ini. Ingin menghilang rasanya, putar balik dan kembali membuat judul baru.

oh Tuhan, Rabbku Allah. Maafkan segala khilafku, aku pahami hadirku untuk kembali, meski didalamnya mengenal kata sakit, izin dan alfa. Dan meskipun Kau tidak suka.

Tuhan aku ingin menangis dipeluk-Mu, mengeja kembali setiap Alif Ba Tha Sa yang pernah kupelajari. Tak ingin hampa menjelma dan menduga kehilangan yang amat banyak. Aku membutuhkan pundak-punda itu tuhan. Pundak-pundak mereka para Makhluk yang Engkau kasihi dan amat patuh atas titah-Mu.

Tuhan peluk aku, peluk aku hingga aku tersentak dan enyadari... tiada yang lebih hangat dari peluk-Mu. tiada yang lebih Penyayang dari Mu.

Aku tak ingin kehilangan cintaMu, hadirMu lebih dekat banyak merubah arah kompas hidupku. Aku rindu dan amat rindu bisa duduk dengan mereka ditaman-taman surgaMu.

Tuhanku yang amat besar Cinta dan Kasih sayangNya. pintaku PELUK AKU